Posted by : Unknown Senin, 12 Agustus 2013

Setiap perpisahan pasti melahirkan suatu pertemuan yang baru. Tuhan sungguh adil, saat seseorang pergi meninggalkanmu, dia menghadirkan seseorang yang baru untuk menemani kekosonganmu. Setiap orang pasti pernah mengalami hal itu, dimana pertemuan terjadi tanpa direncanakan dan terjadi begitu saja. Entah kekasih baru, sahabat baru, atau bahkan teman baru, semua datang untuk menggantikan orang yang pergi meninggalkan kita.

Semua berawal saat kita dipertemukan karena tugas kuliah. Perkenalan yang cukup singkat, namun cukup berkesan buatku. Meskipun baru beberapa hari, namun kita merasa seperti teman lama yang baru bertemu kembali. Bahkan, penilaianku terhadapmu jauh berbeda setelah aku mengenalmu lebih dekat. Perasaan itu muncul secara perlahan, namun pasti. Tanpa disadari bibirku melengkung membentuk senyuman setiap pesanmu berbunyi di handphoneku. Rasanya, seperti sedang tidur di hamparan kapas yang lembut. Bahkan saat membalas pesan-pesanmu, tak ingin aku membuatmu menunggu pesanku terlalu lama.

Dalam setiap kisahnya, seseorang harus berjuang, berdiam dan menunggu pun juga bagian dari perjuangan. Jujur, aku kangen sama kamu. Saat kupegang jemarimu yang hendak menari di atas alat musik itu. Saat kupetikkan sebuah nada-nada yang dapat menciptakan sebua lagu yang kau minta. Rasanya sangat indah dan menyenangkan. Tak dapat kusangkali, memberikan sedikit ilmuku untukmu merupakan kebahagiaan sendiri buatku. Apalagi untuk kamu wanita yang aku sukai.

Sukai? Jadi hanya perasaan suka?

Ya, aku memang pria yang tak gampang mengucap kata sayang atau cinta. Bahkan mengumbar janji semauku. Itu bukan aku. Karena aku tahu rasa sakit oleh cinta, kecewa oleh pengingkaran janji-janji palsu.

“ Heyy, kamu ingat gak disaat kita berdua saling menceritakan kisah kita masing-masing?”

 Tentang mantan pacar kita, posisi kita kebetulan sama-sama tersakiti. Sungguh sangat jelas dan aku pahami yang kamu rasakan, begitupun sebaliknya. Saat itu pula, tiba-tiba muncul perasaan baru. Perasaan yang lebih dari sekedar teman. Aku bingung gimana cara menyatakannya, karena aku takut kehilangan kamu sebagai teman dekat. Rasa ini terlalu nyaman untuk kunikmati sendiri. Ingin rasanya berbagi denganmu, menikmati anugerah Tuhan yang indah ini.

Hanya berselang beberapa minggu dari perkenalan kita, aku dan kamu terpisahkan oleh liburan semester. Liburan yang akan berbeda buat kita. Akan ada keluarga yang telah menantiku, sedangkan engkau, telah menanti kesibukan yang tercipta dari tempat magangmu. Namun satu sebenarnya yang kuimpikan setelah liburan usai, yaitu kembali bersatu dengan kamu. Kembali menyambung pertemanan kita, bahkan yang kuinginkan lebih dari sekedar teman. Agar kita dapat bersatu dalam sebuah ikatan.

Aku sungguh merindukanmu, aku kangen saat raut wajahmu menunjukkan kebingungan, kebingungan saat kau tak memahami apa yang sedang kujelaskan dengan satu alat musik ini, Gitar. Aku kangen suara tawamu saat kau berhasil memainkan dan menerapkan apa yang baru saja kau pelajari dariku, yaitu memainkan sepilah lagu sederhana.

Bahkan disaat kita terpisah, setiap malamku selalu kuisi dengan percakapan lewat pesan yang singkat namun tetap berkesan. Tak terlewatkan untuk membangunkanmu dari tidur indahmu agar segera sahur. Meskipun terkadang aku tak ingin mengganggu mimpi indah yang kau baca dalam peristirahatanmu. Disaat rasa kangen datang menyerangku, kulampiaskan perasaan itu, kusirnahkan rasa yang menyikasa itu dengan menyanyikan lagu kesenanganmu, lagu yang sangat ingin kau mainkan sendiri dengan alat petik itu, “Thousand Years”. Meskipun sederhana, namun setidaknya dengan lagu itu aku selalu membayangkan kamu berada di sisiku, menyimak dan mendengarkanku menyanyikan lagu ini untukmu.

Ingin rasanya kusampaikan perasaan yang kurasakan, namun aku sengaja menundanya terlebih dahulu. Bukan karena aku egois tak ingin berbagi perasaan indah tersebut, namun karena aku tak ingin rasa tersebut hanya terungkap lewat media seperti pesan atau suara percakapan dari handphone. Rasa tersebut terlalu berharga untuk kuungkapkan lewat media. Yang aku inginkan, rasa itu terungkap di hadapan kamu, secara langsung, sambil menggenggam kedua tanganmu.

Namun kenyataannya tak seperti yang kuharapkan. Kadang ada benarnya juga kata-kata yang terucap pada film bahwa, “untuk cinta tak perlu menunggu waktu yang tepat, tapi kamu yang harus mencari waktu itu”. Time is love, time is everything. “Kalo kamu membiarkan waktu terlalu lama, itu memberikan peluang orang lain untuk merebut hati dia dari sisi kamu” (Radio Galau).

Saat jarak membentang memisahkan raga kita, banyak peristiwa yang tak lagi kuketahui. Firasatku akan dirimu terjadi sesuai apa yang aku bayangkan. Rasanya seperti “De Javu”. Kini aku mengerti apa yang sebenarnya kau rasakan terhadapku. Saat engkau kembali hadir meramaikan pesan whats app di Hpku. Saat itu pula aku harus tersadar dari mimpi yang beberapa minggu ini telah aku rakit. Engkau datang bersamanya, tepat di hadapanku. Secara perlahan kau bisikkan satu kata yang dapat mengubah rasa senangku menjadi rasa kecewa dalam waktu yang bersamaan.

Engkau datang dengan membawa sejuta cerita, bukan aku, namun dia. Pria yang kau kenal dari tempatmu melakukan kewajibanmu sebagai Mahasiswa. Dalam pesanmu, engkau bercerita panjang lebar tentang pria tersebut. Entah harapanku yang terlalu tinggi tentangmu atau memang engkau yang memberikan harapan tersebut. Mestinya dari awal  rasa itu tak boleh terjadi.

Ternyata apa yang aku rasakan tak juga kau rasakan.
Yang aku harapkan tak juga menjadi harapanmu.

Lebih tepatnya aku tak punya daya apa-apa untuk menuntutmu. Aku tak punya banyak alasan untuk membencimu.

Apa dayaku yang bisa ku perbuat sayang?

Kita hadir tanpa status yang jelas, engkau datang tanpa aku rencanakan, engkau pergi sesukamu, lalu datang kembali dengan ribuan cerita yang berbeda.


Pantaskah aku marah? Salah siapa? Mungkin salahku yang terlalu percaya diri akan semua perlakuanmu terhadapku. Menganggap semua itu rasa sayang seseorang yang sedang PDKT. Padahal engkau hanya menganggapnya sebagai kedekatan yang dirasakan sahabat atau kakak dan adik. 

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. CrownQQ Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar

    Yuk Buruan ikutan bermain di website CrownQQ

    Sekarang CROWNQQ Memiliki Game terbaru Dan Ternama loh...

    9 permainan :
    => Poker
    => Bandar Poker
    => Domino99
    => BandarQ
    => AduQ
    => Sakong
    => Capsa Susun
    => Bandar 66
    => Perang Baccarat (NEW GAME)

    => Bonus Refferal 20%
    => Bonus Turn Over 0,5%
    => Minimal Depo 20.000
    => Minimal WD 20.000
    => 100% Member Asli
    => Pelayanan DP & WD 24 jam
    => Livechat Kami 24 Jam Online
    => Bisa Dimainkan Di Hp Android
    => Di Layani Dengan 5 Bank Terbaik
    => 1 User ID 9 Permainan Menarik

    Ayo gabung sekarang juga hanya dengan
    mengklick daftar crownqq

    Link Resmi CrownQQ:
    eurohoki,com
    eurohoki,net
    eurohoki,org
    eurohoki,info

    BACA JUGA BLOGSPORT KAMI:
    Info CrownQQ
    CrownQQWIN
    Berita dan Info

    Dunia


    Info Lebih lanjut Kunjungi :
    WHATSAPP : +6287771354805
    LINE : CS CROWNQQ
    TELEGRAM : +855882357563

    BalasHapus

Copyright © Bons_Berry -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan